kasih sayang orang tua

  Kenanglah kedua orang tua anda. Biasanya, disaat orang tua kita masih hidup, tidak mudah bagi kita untuk menghargai kasih sayang mereka. Padahal mereka menebar cinta mereka dalam setiap desah nafas, gerak bibir dan ayunan langkah mereka. Tidak ada yang mereka pikirkan begitu penting selain keluarga mereka, anak cucu, penerus keberlangsungan  karya mereka di dunia ini. Bahkan dalam amarah, kekecewaan dan kesedihan mereka selimuti dengan kasih sayang.

  Bagi kita, ini mungkin nasehat tua yang sudah terlalu sering terdengar. Namun, tak pernah usang, karena orang tua selalu dilahirkan zaman. Mengenang orang tua sebenarnya mengenang keberadaan diri kita sendiri. Kita terlahir dari buah kasih sayang, kita tumbuh dalam naungan kasih sayang, kita pun ditinggalkan dengan lambaian kasih sayang. Memang tidak ada yang terlambat, namun sebelum hati terdalam anda menyesal, kasihilah kedua orang tua anda. Bagi mereka, balasan ini jauh lebih berharga dari apapun yang pernah diperolehnya. Bagi mereka, itulah bekal sebaik-baiknya untuk menikmati usia senja mereka.



Kasih Sayang Seorang Ibu

Saat kau berumur 15 tahun, dia pulang kerja ingin memelukmu. Sebagai balasannya, kau kunci pintu kamarmu.

Saat kau berumur 16 tahun, dia ajari kau mengemudi mobilnya. Sebagai balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa peduli kepentingannya.

Saat kau berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telepon yang penting. Sebagai balasannya, kau pakai telepon nonstop semalaman.

Saat kau berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kau lulus dari SMK 13. Sebagai balasannya, kau berpesta dengan temanmu hingga pagi.

Saat kau berumur 19 tahun, dia membayar biaya kuliahmu dan mengantarmu kekampus pada hari pertama. Sebagai balasannya, kau minta diturunkan jauh dari pintu gerbang, agar kau tiudak malu dihadapan teman-temanmu.

Saat  kau berumur 20 tahun, dia bertanya ‘Dari mana saja seharian ini ?’. Sebagai balasannya, kau jawab ‘Ah ibu cerewet amat sih, ingin tau urusan orang !’.

Saat kau berumur 21 tahun, dia menyarankan satu pekerjaan yang bagus untuk karirmu dimasa depan. Sebagai balasannya, kau katakan,’Aku tidak ingin seperti Ibu’.

Saat kau berumur 22 tahun, dia memelukmu dengan haru saat kau lulus perguruan tinggi. Sebagai balasan, kau tanya dia kapan kau bisa ke Bali.

Saat kau berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah barumu. Sebagai balasan, kau ceritakan betapa jeleknya furniture itu.

Saat kau berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya  tentang rencananya di masa depan. Sebagai balasannya, kau mengeluh,’Bagaimana Ibu ini, kok bertanya seperti itu ?’.

Saat kau berumur 25 tahun, dia membantumu membiayai pernikahanmu. Sebagai balasannya, kau pindah kekota lain yang jaraknya lebih dari  500 KM.

Saat kau berumur 30 tahun, dia memberikan nasehat bagaimana merawat bayimu. Sebagai balasannya, kau  katakan padanya,’Bu, sekarang zamannya sudah berbeda’.

Saat kau berumur 40 tahun, dia menelepon untuk memberitahukan pesta ulang tahun salah seorang kerabat. Sebagai balasan, kau jawab,’Bu, saya sibuk sekali, ga ada waktu’.

Saat kau berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu. Sebagai balasannya, kau baca tentang pengaruh negative orang tua yang numpang tinggal di rumah anak-anaknya.

Dan hingga suatu hari, dia meninggal dengan tenang. Dan tiba-tiba kau teringat semua yang belum pernah kau lakukan, karena mereka datang menghantam HATI mu bagaikan palu godam.



JIKA BELIAU MASIH ADA, JANGAN LUPA MEMBERIKAN KASIH SAYANGMU LEBIH DARI YANG PERNAH KAU BERIKAN SELAMA INI DAN JIKA BELIAU SUDAH TIADA, INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA  YANG TULUS TANPA SYARAT KEPADAMU.


Ibunda, Kenapa Engkau Menangis?

Suatu ketika ada seorang anak laki-laki bertanya kepada Ibunya,’Ibu, mengapa Ibu menangis?’, Ibunya menjawab,’Karena, ibu adalah seorang wanita,Nak’.’Aku tidak mengerti’, kata si anak lagi. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat.’Nak, kamu memang tidak akan pernah mengerti…’

Kemudian, anak itu bertanya pada Ayahnya,’Ayah, mengapa ibu menangis? Sepertinya Ibu menangis tanpa ada alasan yang jelas ?’. Sang Ayah menjawab, ’Semua wanita menangis tanpa ada alasan yang jelas’. Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya. Lama kemudian, si anak tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya, kenapa wanita menangis.

Suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan, ‘Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis ?’.

Dalam mimpinya, Tuhan Menjawab,
‘Saat kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan semua beban dunia dan isinya, walaupun juga, bahu itu harus lembut dan cukup nyaman untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.

Kuberikan wanita kekuatan untuk melahirkan dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau, sering kali, ia kerap berulangkali menerima cercaan dari anaknya itu.

Kuberikan Keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa.

Pada wanita, Kuberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.

Kuberikan Wanita,  perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun. Walau, tak jarang anak-anaknya itu, melukai perasaannya, melukai hatinya.

Perasaan ini pula yang memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan, saat didekap dengan lembut olehnya.

Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa-masa sulit, dan menjadi pelindung baginya. Sebab, bukaklah tulang rusuklah yang melindungi setiap hati dan jantung agar tidak terkoyak?.

Kuberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tidak pernah melukai istrinya. Walaupun, Sering pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap nkesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi.

Dan, akhirnya, Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya, air mata ini adalah air mata kehidupan.

Maka,dekatkanlah diri kita pada sang Ibu selagi beliau masih hidup, karena dikakinyalah kita menemukan syurga.

KASIH IBU ITU SEPERTI LINGKARAN, TAK BERAWAL DAN TAK BERAKHIR. KASIH IBU ITU SELALU BERPUTAR DAN SENANTIASA MELUAS, MENYENTUH SETIAP ORANG YANG DITEMUINYA. MELINGKUPINYA SEPERTI KABUT PAGI, MENGHANGATKANNYA SEPERTI MENTARI SIANG DAN MENYELIMUTINYA SEPERTI BINTANG MALAM.





Do’a Untuk Orang Tua

Ya Allah,
Rendahkanlah suaraku bagi mereka,
Perindahlah ucapanku di depan mereka.
Lunakkanlah watakku terhadap mereka dan
Lembutkanlah hatiku untuk mereka.

Ya Allah,
Berilah mereka balasan yang sebaik-baiknya
Atas didikan mereka padaku dan
Pahala yang besar
Atas kesayangan yang mereka limpahkan padaku,
Peliharalah mereka
Sebagaimana mereka memeliharaku.

Ya Allah,
Apa saja gangguan yang telah mereka rasakan,
atau kesusahan yang mereka derita karena aku,

atau hilangnya sesuatu hak mereka karena perbuatanku,
jadikanlah itu semua
Penyebab rontoknya dosa-dosa mereka,
Meningginya kedudukan mereka dan
Bertambahnya pahala kebaikan mereka dengan perkenan-Mu, ya Allah
sebab hanya Engkaulah
yang berhak membalas kejahatan dengan kebaikan berlipat ganda.

Ya Allah,
Bila magfirah-Mu telah mencapai mereka sebelumku,
Izinkanlah mereka memberi syafa'at untukku.
Tetapi jika magfirah-Mu lebih dahulu mencapai diriku,
Maka izinkahlah aku memberi syafa'at untuk mereka,

sehingga kami semua berkumpul
Bersama dengan santunan-Mu
di tempat kediaman yang dinaungi kemulian-Mu, ampunan-Mu serta
rahmat-Mu.

Sesungguhnya Engkaulah
yang memiliki Karunia Maha Agung,
serta anugerah yang tak berakhir dan
Engkaulah yang Maha Pengasih Diantara semua pengasih.

****

Mari kita kenang dosa kepada orang tua kita.
Siapa tahu hidup kita dirundung nestapa karena kedurhakaan kita.
Karena kita sudah menghisap darahnya, tenaganya, airmatanya,     keringatnya.


 Istighfar, istighfarlah
Barangsiapa yang matanya pernah sinis melihat orangtuanya.
Atau kata-katanya sering mengiris melukai hatinya,  atau yang jarang memperdulikan dan mendoakannya.

 Istighfar yang pernah mendholimi ibu bapaknya.

 Astaghfirullahal Adhiim
 Astaghfirullahal Adhiim


Sumber : Bundel by  UGLY --- Jan '02

0 komentar:

Post a Comment

ITJ